setiap taun mesti ada pnya..
tp bila sbenarnya malam yang lebih baik dr 1000 bulan ni??
dalam Al-Quran tidak diterangkan pada mlm ke brapa Lailatul Qadr ni jatuh, tp dalam 1 hadis nabi ada diterangkan:
sesungguhnya Rasulullah SAW beriktikaf pada 10 hari awal dibulan Rmadhan menginginkan malam Lailatul Qadr, kemudian beliau beriktikaf pada 10 hari pertengahan dan mengatakan (yang ertinya): "sesungguhnya malam Lailatul Qadr itu jatuh pada 10 hari akhir di bulan Ramadhan.". Beliau melihatnya dan beliau sujud di waktu subuh di tempat yang berair bercampur tanah, kemuadian pada malam ke-21 di saat beliau beriktikaf, turunlah hujan maka mengalirlah air hujan tersebut pada atap masjid kerana masjid Nabi SAW dibuat daripada anjang(daun pokok). Beliau menjalankan solat subuh bersama para sahabatnya dan kemudian beliau sujud. Anas bin Malik berkata: "Aku melihat bekas air dan tanah di keningnya, maka beliau sujud di tempat berair bercampur tanah." (HR. Bukhori no.669 dan 2016, Muslim no.1167, dan 216 dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri).
Hadis di atas menunjukkan bahwa malam Lailatul Qadr pada saat itu jatuh pada malam yang ke-21. Sedangkan para sahabat Rasulullah melihat dalam mimpi mereka bahwa malam Lailatul Qadr jatuh pada malam ke 27. (HR. Bukhori no.2015, Muslim no.1165 dari shohabat Abdulloh bin ‘Umar ).
kat bawah ni ada 7 tanda sebelum dan selepas terjadinya malam Lailatul Qadr :
- Sinar cahaya sangat kuat pada malam Lailatul Qadar dibandingkan dengan malam-malam yang lainnya. Tanda ini pada zaman sekarang biasanya dirasakan oleh mereka yang tinggal ditempat yang jauh(kebiasaannya gelap)
- Bertambah kuatnya cahaya pada malam itu (penjelasan xbrapa sure)
- Thuma’ninah. Iaitu ketenangan dan kelapangan hati yang dirasakan oleh orang-orang yang beriman lebih kuat dari malam-malam yang yang lainnya.
- Angin dalam keadaan tenang pada malam Lailatul Qadar, tidak berhembus kencang (tidak ada badai) dan tidak ada bunyi yang kuat (kilat ata guruh). Hal ini berdasarkan hadith dari sahabat Jabir bin Abdillah sesungguhnya Rasulullah bersabda (yang ertinya), “Sesungguhnya Aku melihat Lailatul Qadar kemudian dilupakannya, Lailatul Qadar turun pada 10 akhir (bulan Ramadhan) iaitu malam yang terang, tidak dingin dan tidak panas serta tidak turun hujan”. (HR. Ibnu Khuzaimah no.2190 dan Ibnu Hibban no.3688 dan disahihkan oleh keduanya). Kemudian, hadits dari sahabat ‘Ubadah bin Shomit sesungguhnya Rasulullah bersabda (yang ertinya) “Sesungguhnya alamat Lailatul Qodar adalah malam yang cerah dan terang seakan-akan nampak didalamnya bulan bersinar terang, tetap dan tenang, tidak dingin dan tidak panas. Haram bagi bintang-bintang melempar pada malam itu sampai waktu subuh. Sesungguhnya termasuk dari tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya dalam keadaan tegak lurus, tidak tersebar sinarnya seperti bulan pada malam purnama, haram bagi syaitan keluar bersamanya (terbitnya matahari) pada hari itu”. (HR. Ahmad 5/324, Al-Haitsamy 3/175 dia berkata : perawinya tsiqoh)
- Kadang-kadang Allah memperlihatkan malam Lailatul Qodar kepada seseorang dalam mimpinya. Sebagaimana hal ini terjadi pada diri para shahabat Rasulullah .
- Kenikmatan beribadah dirasakan oleh seseorang pada malam Lailatul Qadar lebih tinggi dari malam-malam yang lainnya.
- Tanda setelah terjadi (iaitu pada pagi harinya) di antaranya: Matahari terbit pada pagi harinya dalam keadaan tidak tersebar sinarnya dan tidak menyilaukan, berbeza dengan hari-hari biasanya. Hal ini berdasarkan hadith dari shahabat Ubay bin Ka’ab yang mengatakan: “Sesungguhnya Rasulullah mengkhabarkan kepada kami: “Sesungguhnya Matahari terbit pada hari itu dalam keaadaan tidak tersebar sinarnya”. (HR. Muslim no.762, 2/828)
No comments:
Post a Comment